1. Pengertian Manusia
Manusia Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu.
Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi
biologis, rohani. 4 unsur dalam diri manusia :
1. Jasad : Badan yang tampak, dapat diraba,
dan menempati ruang dan waktu
2. Hayat : Mengandung unsur hidup yang
ditandai dengan gerak
3. Ruh : Daya yang bekerja secara spiritual
dan memahami kebenaran
4. Nafas : Dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan
perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya.
Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan
kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi
berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan
mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan
dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Dan juga manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara
ciptaan-ciptaan yang lain.
KEBUDAYAAN
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia
Definisi Kebudyaan itu
sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga
dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan
salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Pendapat lain mengatakan, bahwa kata budaya adalah
sebagai perkembangan dari kata budidaya, yang berarti daya dan budi. Maka dari
itu dibedakanlah antara pengertian budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya
dari budi yang berupa cipta karsa dan rasa, sedangkan budaya merupakan hasil
dari budaya atau hasil cipta, karsa dan rasa.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayaan mempunyai fungsi
yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.
Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Karena kemampuan manusia
terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga
terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan. Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia
agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan
sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan
berfungsi sebagai:
1. Suatu
hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah
untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.
Pembimbing kehidupan manusia
4.
Pembeda antar manusia dan binatang
HUBUNGAN MANUSIA DAN BUDAYA
Hubungan
manusia dengan budaya sangatlah erat karena dari kata manusia yang artinya
ciptaan Tuhan yang berakal budi yang sangatlah istimewa dari ciptaan Tuhan yang
lainnya. Sedangkan Budaya itu sendiri adalah ciptaan manusia yang berasal dari
tingkah laku serta lingkungan pada kehidupan manusia itu sendiri sehingga
terciptalah kata kebudayaan yang artinya budaya yang diciptakan oleh akal budi
manusia, oleh sebab itu budaya dan manusia tidak bisa dipisahkan.
Tiap manusia
pun tanpa disadari bisa membuat budaya dirinya sendiri, melalui akal budi
mereka sendiri mereka bisa mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga
dengan seiring waktu berjalan, orang-orang disekitar dia akan memiliki tingkah
laku, sifat dan kebudayaan yang hampir sama dengan dia.
Manusia sangat erat kaitannya dengan kebudayaan.
Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan. Dan hampir setiap
tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan. Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah walaupun keduanya
berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam
menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang
digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Dari sisi lain, hubungan
antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling
terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga
tahap, yaitu:
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya.
2.
Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.
Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
Manusia dan kebudayaan pada
hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari
seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat
kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1)
penganut kebudayaan
2)
pembawa kebudayaan
3)
manipulator kebudayaan, dan
4)
pencipta kebudayaan
Semakin banyaknya budaya yang ada di tengah-tengah manusia, konflik
yang terjadi semakin banyak meskipun hanya karena masalah kecil. Kalau manusia
yang memiliki toleransi tinggi, konflik tidak akan terjadi, karena manusia yang
berakal budi baik tentu saja melihat keindahan dalam perbedaan sehingga
kedamaian dan kebersamaan akan tercipta.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar