• Join Us on Google Plus!

Minggu, 18 Oktober 2015

Rindu kepada Ayah

Oktober 18, 2015 // by Unknown // No comments


Malam ini begitu sepi
Langit hampa tanpa bintang
Seperti hatiku yang gundah
Merindukan pelukan hangat ayah

Kini kau tak lagi disisiku
Tak lagi menghiasi hidupku
Namun ayah akan selalu ada
Dalam hati dan sanubariku

Tuhan sampaikan rasa rinduku
Rindu senyuman ayah
Rindu ingin memeluk ayah
Rindu menatap wajahnya

Setiap selesai sembahyang
Kukirimkan Do’a kepada ayah
Yang berada jauh disana
Sebagai penebus rinduku

Hanya do’a yang bisa kuberikan
Dengan harapan yang selalu kuimpikan
Ingin kembali bertemu dengan ayah
Juga semoga kau tenang dan bahagia

Harta Karun

Oktober 18, 2015 // by Unknown // No comments


Namaku adalah Anton, aku masih duduk di bangku SMA. Pagi itu saat berangkat ke sekolah aku bersama empat orang temanku yaitu Jamal, Toni, Akbar dan Saepul menyempatkan untuk pergi sarapan ke sebuah warung makan, lalu aku memesan makanan kepada penjual, setelah menerima makanan aku melepaskan tas dan menaruhnya di sebelah tempat aku duduk. Tidak lama kemudian datang seorang perempuan dengan membawa tas yang langsung memesan makanan. Saat kami sedang makan, Jamal melihat jam yang ada di tangannya.

“wah, udah jam 7 nih bentar lagi masuk”, ucap Jamal dengan sangat panik. Lalu kami pun bergegas dengan sarapan yang tidak habis, aku mengambil tasku dan langsung berlari menyusul teman-temanku. Setelah sampai disekolah dan ternyata belum terlambat, “Alhamdulillah, belum terlambat” ucapku dalam hati. Setelah sampai di kelas dan meletakkan tasku di meja dan akupun terkejut melihat tas yang aku bawa bukanlah tasku melainkan tas perempuan yang memesan di warung makanan tadi, “kenapa bias ketuker ya ?” tanyaku pada diriku sendiri dengan bingung. Saepul yang melihat tasku berbeda dari biasanya mulai meledekku, “wiih tas baru nih” ledek saepul kepadaku. Lalu aku pun memberitahukan apa yang terjadi “ ini tasnya ketuker sama perempuan yang di warung makan tadi”. Saepul pun mulai mengerti “oh gitu, kirain tas baru itu”.

Bel masuk pun berbunyi, saat di kelas aku tidak menulis apa yang diterangkan oleh guruku, karena tasku yang tertukar dengan perempuan itu.saat istirahat aku berkumpul dengan temanku dan menceritakan apa yang terjadi padaku, “oi, tasku ketuker ini sama perempuan yang tadi di warung makan” kataku menjelaskna pada temanku. “coba liat aja siapa tau ada identitasnya” suruh Jamal kepadaku. Akupun menolaknya karna menurutku itu tak sopan. “udah sini dibuka tasnya” Akbar merebut tasnya dariku lalu membukanya, “wah isinya center, map, kompas sama identitas perempuan itu nih” ucap Akbar sambil mengeluarkan isi tasnya. Aku membuka mapnya, “ada kertas aneh nih” ucapku pada teman-temanku. Jamal merebut kertas dariku dan melihatnya dengan sangat seriu “ini sih kertas peta, ada tanda silangnya gini” Jamal memberitahukan kepada kami. Kami semua pun mulai bingung.

“Peta harta karun kali itu” kata saepul.

“yakali tahun 2015 kaya gini masih ada harta karun” ucapku menyangkal perkataan saepul.
“ya namanya rezeki siapa tau bener” kata saepul ngotot.

“yaudah kita tuker lagi aja tasnya nih ada nomer teleponnya” ucap Akbar mengalihkan perdebatan singkat kami.

Kami pun menghubungi perempuan itu dan mengajaknya ketemuan di warung makan yang tadi pagi untuk menukar tasku. Setelah pertukaran tas kami  memeriksa tas kami kembali takut ada sesuatu yang hilang.

“Kalian melihat selembar kertas di dalam tas ini ?” Tanya perempuan itu curiga kepada kami.

“nggak liat mbak, kita Cuma liat identitas mbak aja” ucap saepul dengan cepat.

“oh yaudah kalo gitu terimakasih sudah mengembalikkan tas saya” ucap perempuan itu.
Kami pun berjalan pulang, saat di jalan saepul barkata kepada kami sampai kami terdiam mendengarnya.

“eh, ini kertas yang punya perempuan tadi” ucap Saepul kepada kami.

“ko ga dibalikin tadi ?” tanyaku heran kepada Saepul.

“wah pencurian tuh namanya, mending balikin aja” suruh Akbar kepada Saepul.

“nggak ah, ini tuh udah rezeki kita dapet peta harta karun” kata Saepul dengan bangga.

“yaudah , kebetulan besok hari minggu jadi kita mulai pencarian harta karun ini. Jam 9 pagi di warung makan itu” ucap saepul seenaknya.

Pada jam yang telah di tentukan kami berkumpul untuk mencari harta karun itu. 

“yaudah kalian ikutin aja, biar aku yang  mimpin pencarian harta karun ini” ucap saepul dengan sangat yakin.

Kami pun mulai melakukan perjalanan mencari  harta karun itu, setelah berjalan selama 4 jam yang entah dimana tujuannya kami mulai memutuskan untuk istirahat.

“eh pul, kita gajelas nih jalannya kemana” keluh Jamal kepada Saepul.

“tenang aja, ntar juga ketemu” ucap Saepul.

“Gini aja deh, ini peta ku selidikin dulu trus kalo udah keliatan hasilnya baru ku beri informasinya kepada kalian” ucap Akbar memberikan saran

“yaudah bawa aja bar petanya, jadi sekarang kita pulang capek soalnya” ucapku pada yang lain.

Kami pun pulang dengan peta di bawa akbar. Pada hari itu juga akbar langsung memulai penyelidikan pada peta itu dengan menggunakan nama perempuan pemilik peta harta itu akbar browsing di internet.

Pada hari senin di jam istirahat kami berkumpul dan akbar menjelaskan apa yang iya temukan dari hasil penyelidikan peta tersebut.

“gimana bar hasilnya ? ada informasi apa tentang peta itu ?” Tanya Saepul kepada akbar dengan tidak sabar.

“oke jadi gini, perempuan itu ternyata merupakan komplotan perampok, dan peta itu merupakan hasil rampokan bosnya terdahulu yang sekarang sudah meninggal. Peta itu merupakan petunjuk ketempat dimana bosnya menyimpan harta hasil rampokannya itu. Dan dengan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan ini dan teman yang lainnya ingin menemukan harta ini” Akbar menjelaskan dengan rinci.

“jadi ini peta beneran ? tuh dibilang juga apa” ucap Saepul sangat semangat.

“Yaudah hari minggu nanti kita mulai pencarian lagi, tapi kali ini akbar aja yang mimpin” usul Toni
“Ide bagus tuh Ton, dari pada Saepul semangat doang” ucap jamal sambil meledek saepul.

“HAHAHAHA….” Kami semua menertawakan Saepul.

Hari minggu pun telah tiba, jam 9 pagi kami berkumpul lalu kami pun berangkat. Kami berlima mulai mencari petunjuk mengenai harta itu. Selama dalam perjalanan aku merasakan ada yang mengikuti kami dari tadi. Aku mencoba melihat kebelakang dan ternyata perempuan yang tasnya tertukar denganku dengan 3 orang lainnya yang merupakan perampok itu. Aku pun mulai was was tapi aku tidak menceritakan kepada yang lainnya.  Sampai lah kami di suatu hutan,

“Bar ini beneran nih kesini ?” Tanya Toni kepada akbar.

“Bener ton, mudah mudahan udah deket nih”  Jawab akbar.

Dan tak lama sampai lah kita di sebuah gubuk, yang dimana peta itu pun menunjukkan bahwa gubuk itu yg di beri tanda silangnya.

“ini kayanya tempatnya nih” Akbar memberitahu kepada kami.

“Yaudah ayo masuk” Ajak Saepul yang langsung nyelonong masuk.

Kami pun masuk lalu kami menemukan di sudut gubuk ada sebuah tanda yang mungkin menunjukkan keberadaan harta itu. Kami pun mulai menggali setelah hampir satu jam kami menggali kami mendapatkan sebuah kotak dan ketika dibuka isinya benar benar sebuah harta yang mungkin ini hasil rampokan tersebut. Selagi yang lainnya merayakan keberhasilan mereka aku melihat keluar melalui lubang kecil di gubuk dan melihat keluar, ternyata perampok itu masih mengikuti dan sedang menunggu di luar. Tapi seperti ada yang janggal, aku langsung memanggil akbar dan memberitahukannya. Akbar pun mulai cemas.

“kenapa mereka ga langsung nangkep kita buat ngambil petanya ?” tanyaku pada akbar.

“bener juga ya, aneh nih” Ucap akbar sembil berpikir.

“apa mereka sengaja mengikuti kita, setelah kita dapat hartanya mereka langsung mengambilnya dari kita ?” Tanyaku khawatir.

“Bisa jadi seperti itu, yaudah sekarang kita bergegas kabur” Usul akbar.

Akbar pun menyuruh yang lainnya untuk bersiap kabur dan memberitahukan kejadian yang sebenarnya bahwa perampok itu sudah menunggu di luar gubuk. Kami pun mulai berlari dan pada saat itu juga perampok itu mengejar kami. Di suatu tempat kami dikagetkan oleh seorang perampok yang muncul tiba tiba untuk menghadang kami. Kami pun berlari terpencar  sampai pada di gubuk lagi kami berkumpul kembali, tapi toni belum muncul juga. Tiba tiba ada telepon ke handphone Akbar dan ternyata itu telepon dari Toni.

“Halo ton,ada dimana ?” Tanya Akbar dengan panik.

“Teman kalian ada pada kami, kalian harus menyerahkan harta itu kepada kami lalu teman kalian selamat. Jika tidak maka kami akan meninggalkan teman kalian disini tanpa nyawa.” Ancam Perampok itu.

“Oke, kami setuju dimana pertukarannya ?” Tanya Akbar.

“Digubuk tempat kalian menemukan harta karunnya” Jawab si perampok.

“kami sudah disini, cepat kalian kesini” Ucap Akbar dengan nada marah.

“Oke silahkan di tunggu” ucap si perampok.

Akbar memberitahu kondisi sekarang kalau perampoknya menahan Toni dan ingin menukar dengan harta. Kami semua terkejut mendengarnya tapi Saepul tampak tidak senang dan menampilkan raut wajah marah seakan tak rela harta yang telah diincarnya harus diberikan kepada perampok itu.
Tak lama perampok itu datang dan ingin segera mengambil hartanya. Saat Akbar ingin menyerahkan hartanya tiba tiba Saepul menahannya, “Gausah bar, kita lari bawa aja hartanya” Suruh Saepul. Kami semua bingung dengan apa yang dipikirkan Saepul. “Terus Toni gmana ?” Tanyaku pada Saepul. Saepul dengan raut wajah marah “Biarin aja, suruh siapa dia ketangkep sama perampoknya”. Akbar pun menyanggah perkataan Saepul dengan marah juga “temen macam apa yang lebih milih harta dari pada nyelametin temen”. Saepul hanya terdiam dengan menatap kea rah Akbar yang berjalan menuju perampok untuk memberikan hartanya. Perampok itu pun melepaskan toni.

Saepul langsung pergi meninggalkan kami tanpa sepatah kata pun yang diucapkan. “mungkin dia gak bias nerima harta yang telah didapatnya sudah tidak ada lagi” pikirku tentang saepul.

Kami pun berempat pulang kerumah karena hari sudah hampir gelap.
Setelah kejadian ini Saepul sudah tidak lagi berkumpul dengan kami bahakan menyapapun tidak. Ini semua gara gara harta yang telah membutakan Saepul.

Keragaman Bahasa Di Indonesia

Oktober 18, 2015 // by Unknown // No comments


Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau, Indonesia juga menjadi salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Dengan banyaknya jumlah pulau di Indonesia dan banyaknya penduduk maka Indonesia pun merupakan Negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia, terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis yang tersebar di Indonesia ini. Indonesia memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Tapi dengan adanya lebih dari 740 suku bangsa maka Indonesia pun memiliki keragaman bahasa terbanyak yaitu sekitar 742 ragam bahasa

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, para kalangan ahli bahasa menyepakati  bahwa dari 742 ragam bahasa daerah tadi ada 13 bahasa daerah terbesar yang memiliki jumlah penutur minimal 1 juta jiwa, yaitu bahasa Jawa (75.5 juta), Sunda (27 juta), Melayu (20 juta), Madura (13.6 juta), Minangkabau (6.5 juta), Batak (5 juta), Bugis (4 juta), Bali (3.8 juta), Aceh (3 juta), Sasak (2 juta), Makasar (1.6 juta), Lampung (1.5 juta), dan Rejang (1 juta).

Jadi, hanya 13 bahasa daerah inilah yang lestari. Jika kita cermati, sebagian besar bahasa daerah terbesar tersebut berasal dari wilayah barat indonesia. Tercatat hanya bahasa Sasak, Bugis dan Makasar(wilayah timur indonesia) yang memiliki jumlah penutur di atas 1 juta jiwa.   

Hal ini terjadi karena secara geografis, semakin ke arah timur jumlah penduduk indonesia semakin sedikit, tapi jumlah keragaman bahasa daerahnya semakin banyak. sebaliknya, semakin ke arah barat, jumlah penduduk Indonesia makin banyak, tapi jumlah keragaman bahasa daerahnya semakin sedikit.
Ada beberapa faktor penyebab timbulnya keragaman bahasa yang ada di-Indonesia seperti halnya  Faktor Budaya dimana setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya, faktor Sejarah yang setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang sendiri - sendiri dan berbeda – beda dan faktor Perbedaan Demografi yaitu setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.

Jadi, jika kita berkunjung ke daerah daerah lain di Indonesia kita bisa menjumpai masyarakat yang menggunakan bahasa daerahnya atau dengan logat yang bermacam macam. Biasanya bahasa daerah ini digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang berada pada daerah yang sama, jika digunakan berkomunikasi dengan orang yang berbeda daerah mungkin saja tidak akan saling mengerti. Jadi menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.



Jumat, 16 Oktober 2015

Ragam Bahasa

Oktober 16, 2015 // by Unknown // No comments

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.

Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium pembicara.

Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
  •     Ragam bahasa undang-undang
  •     Ragam bahasa jurnalistik
  •     Ragam bahasa ilmiah
  •     Ragam bahasa sastra

Berdasarkan media pembicaraan ragam bahasa terdiri dari:

1.    Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
·    Ragam bahasa cakapan
·    Ragam bahasa pidato
·    Ragam bahasa kuliah
·    Ragam bahasa panggung
Ciri – ciri ragam bahasa lisan
·    Memerlukan kehadiran orang lain
·    Terikat ruang dan waktu
·    Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
·    Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

2.    Ragam bahasa tulisan
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh ragam tulisan antara lain meliputi:
·    Ragam bahasa teknis
·    Ragam bahasa undang-undang
·    Ragam bahasa catatan
·    Ragam bahasa surat

Ciri – ciri ragam bahasa tulisan
·    Tidak memerlukan kehadiran orang lain
·    Unsure gramatikal dinyatakan secara lengkap
·    Tidak terikat ruang dan waktu
·    Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan

Ragam bahasa menurut hubungan antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
·    Ragam bahasa resmi
·    Ragam bahasa akrab
·    Ragam bahasa agak resmi
·    Ragam bahasa santai
·    dan sebagainya


Ragam Bahasa berdasarkan Penutur
1.    Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.

2.    Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

3.    Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah
1.  Cendekia: ungkap hasil berpikir logis secara tepat
Contoh:
Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia, terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa indonesia.
(bandingkan)
Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya budaya barat ke Indonesia.

2.  Lugas dan Logis: bermakna harafiah, sesuai logika – akal sehat
Contoh:
Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.
(bandingkan)
Pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran agama. Sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.

3.  Jelas: struktur kalimat dan makna yang jelas
Contoh:
Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya dalam sehari-hari.
(bandingkan)
Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.

4.  Padat dan Ringkas: gagasan tidak tercampur unsur lain, tidak menggunakan kata berlebihan
Contoh:
Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga.
(bandingkan)
Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua.

5.  Formal dan Objektif: mengacu struktur kebahasaan, dapat diukur kebenarannya secara terbuka
Contoh:
Menurut Mueliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
(bandingkan)
Menurut Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.

6.  Gagasan sebagai pangkal tolak: berorientasi pada gagasan, bukan pada penulis (saya, kami, kita)
Contoh:
Kita semua tahu bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila.
(bandingkan)
Perlu diketahui bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila.

7.  Penggunaan Istilah Teknis: wacana teknis (angka, lambang, istilah)
Contoh:
Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission untuk diterapkan di industri pangan.
(bandingkan)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan.

8.  Konsisten: penulisan harus ajeg atau taat asas dari awal-akhir tulisan
Contoh:
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
(bandingkan)
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.




Sumber Referensi:
segerss.dosen.narotama.ac.id/files/2013/04/Pertemuan-3.pptx