• Join Us on Google Plus!

Jumat, 16 Oktober 2015

Ragam Bahasa

Oktober 16, 2015 // by Unknown // No comments

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.

Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium pembicara.

Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:

  •     Ragam bahasa undang-undang
  •     Ragam bahasa jurnalistik
  •     Ragam bahasa ilmiah
  •     Ragam bahasa sastra

Berdasarkan media pembicaraan ragam bahasa terdiri dari:

1.    Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
·    Ragam bahasa cakapan
·    Ragam bahasa pidato
·    Ragam bahasa kuliah
·    Ragam bahasa panggung
Ciri – ciri ragam bahasa lisan
·    Memerlukan kehadiran orang lain
·    Terikat ruang dan waktu
·    Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
·    Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

2.    Ragam bahasa tulisan
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh ragam tulisan antara lain meliputi:
·    Ragam bahasa teknis
·    Ragam bahasa undang-undang
·    Ragam bahasa catatan
·    Ragam bahasa surat

Ciri – ciri ragam bahasa tulisan
·    Tidak memerlukan kehadiran orang lain
·    Unsure gramatikal dinyatakan secara lengkap
·    Tidak terikat ruang dan waktu
·    Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan

Ragam bahasa menurut hubungan antar pembicara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
·    Ragam bahasa resmi
·    Ragam bahasa akrab
·    Ragam bahasa agak resmi
·    Ragam bahasa santai
·    dan sebagainya


Ragam Bahasa berdasarkan Penutur
1.    Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.

2.    Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

3.    Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Ciri-ciri Ragam Bahasa Ilmiah
1.  Cendekia: ungkap hasil berpikir logis secara tepat
Contoh:
Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia, terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa indonesia.
(bandingkan)
Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya budaya barat ke Indonesia.

2.  Lugas dan Logis: bermakna harafiah, sesuai logika – akal sehat
Contoh:
Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.
(bandingkan)
Pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran agama. Sekarang, kesenian wayang digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.

3.  Jelas: struktur kalimat dan makna yang jelas
Contoh:
Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dari tingkah dan lakunya dalam sehari-hari.
(bandingkan)
Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.

4.  Padat dan Ringkas: gagasan tidak tercampur unsur lain, tidak menggunakan kata berlebihan
Contoh:
Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid dalam keluarga.
(bandingkan)
Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan orang tua.

5.  Formal dan Objektif: mengacu struktur kebahasaan, dapat diukur kebenarannya secara terbuka
Contoh:
Menurut Mueliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
(bandingkan)
Menurut Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan.

6.  Gagasan sebagai pangkal tolak: berorientasi pada gagasan, bukan pada penulis (saya, kami, kita)
Contoh:
Kita semua tahu bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila.
(bandingkan)
Perlu diketahui bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral Pancasila.

7.  Penggunaan Istilah Teknis: wacana teknis (angka, lambang, istilah)
Contoh:
Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission untuk diterapkan di industri pangan.
(bandingkan)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah sistem penjaminan mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan di industri pangan.

8.  Konsisten: penulisan harus ajeg atau taat asas dari awal-akhir tulisan
Contoh:
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
(bandingkan)
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.




Sumber Referensi:
segerss.dosen.narotama.ac.id/files/2013/04/Pertemuan-3.pptx
 

0 komentar:

Posting Komentar