• Join Us on Google Plus!

Selasa, 25 Oktober 2016

Jurnal : Model Arsitektur Client Server

Oktober 25, 2016 // by Unknown // 1 comment

Model Arsitektur Client Server

Oleh:

Rifky Radityatama

(17113677)

4KA08

Jurusan Sistem Informasi


Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika, Universitas Gunadarma


Abstrak
Arsitektur client server merupakan model konektivitas dalam jaringan yang membedakan fungsi komputer menjadi client dan server. Pada arsitektur ini sebuah komputer ditempatkan sebagai server dimana server ini berfungsi untuk pengolahan data dan melayani terminal – terminal yang terhubung pada sistem jaringan yang disebut sebagai client. Dalam arsitektur client tidak dapat menjadi server, tetapi server dapat menjadi client ( server non-dedicated) yang dimana prinsip kerja dari  server akan menunggu permintaan client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client sedangkan client mengirimkan permintaan kepada server untuk diproses dan melihat hasil prosesnya.
1.  Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah cepat, dengan perkembangannya yang sangat cepat ini kebutuhan akan informasi dari hari ke hari pun meningkat sehingga menuntut kelancaran dan kecepatan pada distribusi informasi. Pada saat ini client server merupakan arsitektur yang paling banyak digunakan terutama pada perusahaan – perusahaan karena dapat membantu dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan dan distribusi informasi.
Pada client server ini terdapat model dengan konsep dan kegunaan yang berbeda. Pada penelitian ini akan dijelaskan secara rinci tentang model client server beserta kelebihan dan kekurangannya.
2.  Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan mencari data yang sesuai dengan topik pada website atau blog di internet. Alat yang digunakan yaitu sebuah laptop dengan koneksi internet. Subyek penulisan ini adalah semua artikel mengenai model client server.
3.  Landasan Teori
Client server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak klien dan pihak server. Agus Mulyanto (2009 : 41) mendefinisikan bahwa client server merupakan arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini, dimana client dapat melakukan proses sendiri dan ketika client meminta data maka server akan mengirimkan data yang di minta oleh client dan kemudian proses akan dilakukan di client.
Dalam teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen server. Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.
4.  Pembahasan
Client server sendiri merupakan sebuah model dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi kedalam dua pihak : pihak client dan pihak server. Pada arsitektur client server ini query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karen bukan file yang ditransfer melainkan hanya hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang perenan penting pada arsitektur client server. Arsitektur client server dibedakan menjadi 3 model yaitu :
·        One tier
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilkakuan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Pada saat komputer client dipakai untuk mengakses mainframe pemrosesan tidak akan terjadi pada mesin ini dikarenakan mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Pada model ini pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Terdapat beberapa permasalahan pada komputasi berbasis-host yaitu semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal dan jika semakin banyak user yang mengakses host maka proses akan melambat dan jika pada sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat maka user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu saja.


Keuntungan arsitektur one tier:
a.       Sangat mudah
b.      Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur one tier :
a.       Skala kecil
b.      Susah diamankan
c.       Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
d.      Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
e.      Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
·        Two tier
Pada model ini pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client-server merupakan tipikal sebuah aplikasi two tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan database di jalankan pada server jarak jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database server dan mengirimkan kembali data kepada client. Pada model ini terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan yaitu:
a.       User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
b.      Manajemen Proses.
c.       Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.



Kelebihan model two tier :
a.       Mudah
b.      Menangani Database Server secara khusus
c.       Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
d.      Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan model two tier :
a.       Kurangnya skalabilitas
b.      Koneksi database dijaga
c.       Tidak ada keterbaharuan kode
d.      Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
e.       Susah di amankan.
f.       Lebih mahal.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis).
Server database menangani :
a.       Manajemen data
b.      Keamanan
c.       Query, trigger, prosedur tersimpan
d.      Penanganan kesalahan
·        Three tier
Arsitektur three tier merupakan inovasi dari arsitektur client server. Pada arsitektur ini terdapat Application Server yang berdiri di antara client dan database server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.


Kendala dalam implementasi arsitektur ini biasanya pada network bandwith karena aplikasi berbasiskan web maka Application Server selalu mengirimkan web Application-nya ke komputer client. Jika kita memiliki banyak client maka bandwith yang harus disediakan pun cukup besar. Untuk mengatasi kendala ini Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur three tier :
a.       Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
b.      Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
c.       Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
d.      Skala besar.
e.       Keamanan dibelakang firewall.
f.       Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
g.      Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
h.      Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitektur three tier :
a.       Lebih susah untuk merancang
b.      Lebih susah untuk mengatur
c.       Lebih mahal
5.  Kesimpulan
Arsitektur client server membantu dalam hal pengolahan data dan distribusi informasi. Client server dibedakan menjadi 3 model yaitu one tier, two tier dan three tier dimana dari setiap model terdapat kelebihan dan kekurangannya serta konsep penggunaan yang berbeda.
6.  Daftar Pustaka



1 komentar: