• Join Us on Google Plus!

Sabtu, 22 Oktober 2016

ARSITEKTUR TELEMATIKA

Oktober 22, 2016 // by Unknown // No comments

Istilah arsitektur mengacu pada design sebuah aplikasi atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem itu ditempatkan dan bagaimana cara berkomunikasinya. Arsitektur telematika yaitu sebuah struktur design yang secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Arsitektur mempunyai tiga elemen utama, yaitu :
1.   Arsitektur sistem pemrosesan
Menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap.
2.   Arsitektur telekomunikasi jaringan
Menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3.   Arsitektur data
Dari ketiga arsitektur ini, bagian arsitektur data lah yang paling rumit dan sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
·    Dimana telematika digunakan (Where). Telematika digunakan pada alat-alat elektronik seperti telepon selular dan komputer. Dimana alat elektronik tersebut membutuhkan jaringan untuk dapat digunakan.
·    Mengapa telematika digunakan (Why). Yaitu karena perkembangan zaman yang sangat pesat dimana kebutuhan akan informasi semakin meningkat agar lebih efektif. Informasi yang sering berubah-ubah dapat diakses dengan cepat.
·    Bagaimana telamatika digunakan (How). Dengan penggunaan alat elektronik dan perkembangan yang semakin cepat, dengan adanya jaringan dan terhubung dengan internet semua akan didapat dengan mudah.
Arsitektur telematika memiliki 2 model yaitu client dan server dimana 2 model ini merupakan pengaplikasian dari arsitektur telematika. Pada perkembangannya client server banyak digunakan dan dikembangkan terutama oleh perusahaan – perusahaan besar.
Berikut penjelasan model client server.
1.   Arsitektur dari segi client
Arsitektur dari segi client lebih mengarah pada pelaksanaan data yang berhubungan dengan browser dan menggunakan koneksi HTTP. Salah satu contohnya yaitu javascript dimana dalam melakukan pemrosesaannya dengan client menggunakan cookies sebagai penyimpanan data.
Berikut ini adalah Ciri Khas Arsitektur dari segi Client :
·    Selalu melakukan permintaan Hak Akses ke Server.
·    Menunggu penerimaan balasan dari Server.
·    Terkadang terhubung ke sejumlah kecil server di waktu tertentu.
·    Berinteraksi langsung dengan end-user menggunakan GUI.
2.   Arsitektur dari segi server
Arsitektur dari segi server memiliki web khusus server untuk mengeksekusi perintah dengn menggunakan metode HTTP. Salah satu contohnya yaitu tag script pada HTML yang akan mengeksekusi perintah dengan sendirinya. Jenis Jenis Arsitektur dari segi Server yaitu, web server, FTP server, database server, dan Email server.
Berikut ini adalah Karakteristik Khusus Arsitektur dari segi Server :
·    Selalu menunggu permintaan dari salah satu Client.
·    Melayani permintaan Client dan menyelesaikan permintaan Client dengan mengirimkan data dari Server.
·    Server selalu dapat berkomunikasi dengan Client dan melayani permintaan Client.
3.   Arsitektur dari segi client – server
Dalam arsitektur dari segi client – server terdiri dari 3 jenis yaitu Single – tier, Two – tier dan Multi – tear. Berikut penjelasannya.
·    Single – tier
Pada Arsitektur jenis Single-Tier ini hampir semua komponen produksi yang ada didalam sistem dijalankan pada komputer yang sama. Arsitektur jenis Single-Tier ini memiliki beberapa sifat yang perlu kamu ketahui diantaranya :
1.   Design sederhana dan Alternatif harganya mahal
2.   Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan memudahkan pemeliharaannya
3.   Arsitektur jenis ini memiliki kelemahan terutama di bagian sistem keamanannya yang sangat rendah dan juga tidak memiliki skalabilitas.
·    Two – tier
Pada Arsitektur jenis Two-Tier ini banyak client dan sebuah server yang saling berhubungan melalui jaringan komputer. Applikasi pada client melakukan permintaan ke database yang akan mengirimkan kembali data ke  client-nya.
Berikut ini tugas tugas dari client yang harus dilakukan seperti :
1.   User interface
2.   Interaksi database
3.   Pengambilan dan melakukan modifikasi data
4.   Melakukan sejumlah aturan bisnis
5.   Dapat melakukan penanganan suatu masalah
Dalam Arsitektur jenis Two-Tier ini sebagian besar akan menerapkan sistem berbasis database. Arsitektur Jenis Two-Tier ini bertujuan untuk membuat pengurangan beban pemprosesan dari komputer server ke komputer client. Jadi semakin banyak user kinerja sistem ini tidak akan menurunkan kualitas kerjanya. Akan tetapi, Arsitektur Jenis Two-Tier ini memiliki beberapa kelemahan dan juga keterbatasan untuk mengaksesnya seperti :
1.   Kurangnya skalabilitas.
2.   Koneksi database harus selalu dijaga.
3.   Tidak ada pembaharuan code pada server.
4.   Tidak ada keamanan tingkat lanjut untuk menjaga suatu sistem server.
·    Multi – tier
Arsitektur Multi Tier ini merupakan tingkat lanjut dari Two-Tier. Dimana Arsitektur Multi Tier ini dikembangkan untuk menutupi kelemahan - kelamahan dari Two-Tier. Dalam hal pemprosesan tingkatan Multi Tier ini disebarkan melalui tiga lapisan.
Khusus untuh lapisan ke-3 dalam arsitektur ini memiliki sejumlah fungsionalitas khusus seperti :
1.   Layanan Presentasi ( Tingkat Client ).
2.   Layanan Bisnis ( Tingkat Menengah ).
3.   Layanan Data ( Tingkat Sumber Data ).
Konsep dari Arsitektur Multi-Tier ini memiliki model yang membagi sebuah fungsionalitas ke dalam sebuah lapisan - lapisan, pengamplikasian yang mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan dan ditingkatnya sebuah lapisan keamanannya.

Sumber :


0 komentar:

Posting Komentar