• Join Us on Google Plus!

Kamis, 30 Juni 2016

Arti Sebuah Waktu

Juni 30, 2016 // by Unknown // No comments

Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”. 

Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah hayalannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?” “Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia.
Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”. “Baik nek”, kata wanita tadi. Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi.

Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik.

Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang.

Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.

Semangat Roti Isi Keju

Juni 30, 2016 // by Unknown // No comments

Bayangan itu menghampiri Vania dengan perlahan. Lagi-lagi bayangan iu datang. Dengan ketakutan, Vania terus berlari menjauh dari bayangan itu.Ia terus berlari dan berlari tanpa arah. Yang penting hanya satu, ia jauh dari bayangan itu.

“Pergi kamu!! Pergii..!!” Vania terus berteriak.

Vania terbangun. Mimpi itu selalu datang. Untuk kesekian kalinya mimpi itu datang menghampirinya. Ia tak tahu apa maksud dari mimpi itu. Ia risih dengan kedatangan mimpi itu yang terus hadir dalam tidurnya.

“Vania, ayo bangun, lalu mandi, sudah pagi,” ucap Mama Vania dari luar kamar Vania. “Iya, Ma,” sahut Vania. Vania beranjak dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi.

“Syalalalaa…” Vino, kakak Vania, mengalunkan sebuah nada. Diambilnya selembar keju dan meletakkannya diantara dua roti tawar.

“Siapa cepat, dia dapat!” Vania mengambil roti isi keju kakaknya itu secepat kilat.

“Vaniaa..!! Lu pagi-pagi udah bikin rese’! balikin gak roti gue??” ancam Vino yang jengkel kepada adiknya itu. Vania tak menggubris ancaman kakaknya itu, ia melahap roti isi keju yang ada ditangannya.

“Nyam nyam nyaamm, delicious…” Vania menyindir sang kakak. Mama Vania yang baru saja keluar dari dapur lantas bertanya kepada kedua anaknya itu, “Kalian itu ada apa sih? Pagi-pagi sudah bertengkar.”

“Itu Ma, Vania noh, roti isi kejuku diambil,” adu Vino, lalu ia menjulurkan lidahnya ke arah Vania. “Bisanya cuma ngadu doang! Huh,” gumam Vania.

“Vania, jangan begitu sama kakakmu ini, kasihan dia,” ujar Mama Vania. “Tapi Maa…”

“Sudahlah, kamu jangan ngebantah terus. ‘Kan masih ada banyak roti dan keju, jadi kamu bisa bikin roti isi sendiri ‘kan?” tanya Mama Vania keras. “Bisa, Ma…” ucap Vania pelan. “Ya sudah, jangan jahil lagi sama kakakmu.”

Vania duduk dengan raut wajah kesal. Berkacak pinggang, bibir manyun, dan menatap sang kakak dengan tatapan kesal, itu yang Vania lakukan. Dengan tenangnya, Vino mengambil beberapa lembar keju dan dua potong roti, kemudian dijadikan satu dan ia lahap. Di tengah-tengah saat ia melahap roti isinya, Vino menjulurkan lidahnya kembali ke arah Vania. Vania pun semakin kesal.

***

“Ndin, gue nyontek tugas Matematika lu! Cepetan!!”

“Rickooo… balikin sisir guee!!”

“Ara, bapak kamu hakim yaa??”

“Eh eh, yang nomor 2 ini gimana caranya?”

“Fa, lu belum bayar pulsa, cepetan bayar!”

“Dindaa, ke kantin yuk?”

“Fi, ikut gue ke kelas sebelah yuk? Biasaa… apel, haha,”

“Yang dingin, yang dingin, yang dingin…”

“Eh, gue kemarin ketemu si dia loh. Dia lagi jalan ama kakaknya, dia blablabla…”

“Ela, ada pacar lu noh di depan!”

“Aku kemarin diputusin Gio, Dit…huhuhu,”

“Aku galauu…”

“Eh, yang belum bayar nasi pecel gue, cepetan bayar!!”

Hiruk pikuk di kelas VIII-2 terdengar jelas dan ramai serta meriah dari luar kelas. Vania terus berjalan dengan hati yang masih kesal dengan sang kakak. Lagi-lagi ia harus kena ceramah dari sang mama karena Vino. 

Kisah Seorang Penjual Koran

Juni 30, 2016 // by Unknown // No comments

Di ufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alam pun masih diselimuti embun pagi. Seorang anak mengayuh sepedanya di tengah jalan yang masih lengang. Siapakah gerangan anak itu? Ia adalah seorang penjual Koran, yang bernama Ipiin.

Menjelang pukul lima pagi, ia telah sampai di tempat agen koran dari beberapa penerbit. “Ambil berapa Ipiin?” tanya Bang Ipul. “Biasa saja.”jawab Ipiin. Bang Ipul mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa Ipiin untuk langganannya. Setelah selesai, ia pun berangkat.

Ia mendatangi pelanggan-pelanggan setianya. Dari satu rumah ke rumah lainnya. Begitulah pekerjaan Ipiin setiap harinya. Menyampaikan koran kepada para pelanggannya. Semua itu dikerjakannya dengan gembira, ikhlas dan rasa penuh tanggung jawab.

Ketika Ipiin sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda. Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik berwarna hitam. Ipiin jadi gemetaran. Benda apakah itu? Ia ragu-ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi peledakan bom dimana-mana. Ipiin khawatir benda itu adalah bungkusan bom. Namun pada akhirnya, ia mencoba membuka bungkusan tersebut. Tampak di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus. 

“Wah, apa isinya ini?’’tanyanya dalam hati. Ipiin segera membuka bungkusan dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya ia, karena di dalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya. “Wah apa ini?”tanyanya dalam hati. “Milik siapa, ya?” Ipiin membolak-balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit di dalamnya. “Lho,…ini kan milik Pak Edison. Kasihan sekali Pak Edison , rupanya ia telah kecurian.”gumamnya dalam hati.

Apa yang diperkirakan Ipiin itu memamg benar. Rumah Pak Edison telah kemasukan maling tadi malam. Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah dikumpulkannya terjatuh. Ipiin dengan segera memberitahukan Pak Edison. Ia menceritakan apa yang terjadi dan ia temukan. Betapa senangnya Pak Edison karena perhiasan milik istrinya telah kembali. Ia sangat bersyukur, perhiasan itu jatuh ke tangan orang yang jujur. 

Sebagai ucapan terima kasihnya, Pak Edison memberikan modal kepada Ipiin untuk membuka kios di rumahnya. Kini Ipiin tidak lagi harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan koran. Ia cukup menunggu pembeli datang untuk berbelanja. Sedangkan untuk mengirim koran dan majalah kepada pelanggannya, Ipiin digantikan oleh saudaranya yang kebetulan belum mempunyai pekerjaan. Itulah akhir dari sebuah kejujuran yang akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kelak.

Anak Tak Perlu Dibekali Ponsel

Juni 30, 2016 // by Unknown // No comments

Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah telepon genggam atau ponsel dengan sebutan kerennya smartphone. Perkembangan telepon seluler saat ini telah menyentuh semua lapisan masyarakat. Maka dari itu jangan heran jika golongan orang menengah kebawah dan anak-anak dapat menggunakan ponsel karena harganya yang murah dan jaminan akses internet yang bisa di dapat. Khususnya untuk anak-anak, saat ini sangat banyak anak-anak yang sudah mahir dan memang diizinkan oleh orang tuanya untuk membawa ponsel.

Anak-anak yang diberikan dan diizinkan membawa ponsel memang merupakan hal penting terutama karena kekhawatiran orang tua kepada anak-anaknya. Namun hal tersebut tak selalu menguntungkan, buktinya anak-anak yang sudah menggunakan ponsel akan berdampak buruk bagi kesehatan, moral dan bahkan pendidikannya. Sayangnya, banyak sekali orang tua yang tak paham tentang seberapa bahayanya ponsel untuk kesehatan anak-anak dimasa yang akan datang.

Tak hanya itu, menurut penelitian W. Steward dari Swedia, penggunaan ponsel minimal selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko timbulnya acoustic-neuroma atau tumor lunak pada saraf pendengaran. Penelitian tentang acoustic-neuroma menandakan bisa berlipat empat kali lipat jika ponsel sering digunakan untuk menelpon yaitu tepatnya di sisi kepala. Perlu diketahui, bahwa radiasi ponsel dapat menembus sampai 3 inchi kedalam tubuh dibandingkan dengan bagian tubuh yang tak digunakan. Lebih berbahayanya lagi pada anak-anak karena akan berisiko lebih besar sebab tubuh anak masih rentan terhadap serangan penyakit.

Lebih jauh lagi, menurut penelitian tersebut, serangan akibat penggunaan ponsel dapat menghambat perkembangan sistem saraf pada anak. Lebih bahayanya lagi, menurut banyak penelitian di Eropa menyatakan bahwa radiasi ponsel dapat merusak sel DNA. Penelitian lain menemukan adanya hubungan antara penggunaan ponsel dengan sel tumor. Efek ini akan lebih berbahaya bagi si anak karena mereka masih kecil dan tengah tumbuh. Sangat mengkhawatirkan memang apabila radiasi itu menyerang bagian yang lebih besar.

Jika kita cermati hal ini tentunya kita pasti lebih mengkhawatirkan anak-anak kita jika dibekali ponsel ketimbang tidak dibekali. Anak-anak yang memiliki risiko terbesar adalah anak-anak yang berusia dibawah 8 tahun. Dalam hal ini orang tua perlu memahaminya bahwa anak-anak masihlah dalam masa pertumbuhan karena apabila pertumbuhan tidak normal maka akan berdampak pada pertumbuhan selanjutnya. Jika hal ini terjadi maka bukanlah kebahagiaan yang akan di peroleh anak melainkan adalah penderitaan dan tentunya keluarga juga akan merasakannya.

Minggu, 05 Juni 2016

Mencari Arti Hidup

Juni 05, 2016 // by Unknown // No comments

Rasanya aku ingin sekali mengadu
Kepada sang mentari yang menantang bebas
Kepada senja yang mulai meredup cahaya
Kepada langit yang terbentang tinggi
Kepada bulan yang menerangi malam
Namun mentari dan bulan hanya tersenyum
Langit pun diam mendengar jeritanku

Bunga yang bermekaran mulai menyindirku dengan segala kecantikannya
Sedang burung masih berkicau riang
Manja berayun diranting pohon
Air mengalir dengan kelincahannya
Sunyi kala itu aku rasakan tak ada yang bersahabat denganku
Jauh semua jauh

Batinku mulai menjerit
Aku pun mulai tertunduk lesu
Menatap tanah yang terbaring tenang
Kemudian aku mencoba berjalan bersama bayangku

Mencari arti hidup yang sesungguhnya
Dengan penuh harapan ku terbang
Jauh diujung jalan impian

Doa Untuk Ayah

Juni 05, 2016 // by Unknown // No comments

Malam ini terasa sangat dingin
Langit hampa tanpa bintang
Untuk kesekian kalinya
Kulewati malam tanpa sosok ayah

Ayah, aku rindu padamu
Rindu akan kasih sayangmu
Kuharap kau datang di mimpiku
Agar aku bisa melihatmu lagi

Kini kau sudah berada jauh disana
Dalam hatiku kau tetap ada

Hanya doa yang bisa kuberikan
Berharap tuhan menyampaikan padamu

Kursi kosong

Juni 05, 2016 // by Unknown // No comments

Hari ini adalah hari pertamaku sekolah disekolah baru, saat ini aku duduk di kelas 2 smp. Hari pertama ini terasa sangat gugup untuk mrmulai sekolah, bertemu teman baru, guru baru dan yang lainnya. Setibanya di sekolah aku hanya duduk di bangku luar kelas sambil menunggu bel masuk, tidak ada yang ku kenal disini.

Saat bel masuk berbunyi aku pun di suruh masuk ke kelas dan memperkenalkan diri ke teman kelas. Setelah memperkenalkan diri, aku mencari tempat duduk dan tertuju pada kursi di pojok belakang. Pada saat sedang menuju ke kursi itu teman yang lain memperingatkanku untuk tidak duduk disitu. Aku pun bingung dan bertanya kenapa, tapi tidak ada yang memberitahukan, semua terdiam tidak ada yang menjawab. Aku pun beralih ke kursi di depan.

Jam menunjukkan pukul 09.30 menandakan waktunya istirahat sudah tiba. Aku langsung menuju ke kantin untuk makan dan setelah itu langsung menuju ke kelas. Sesampainya di kelas aku lagi-lagi menyimpan tanya pada kursi yang tidak boleh di duduki itu. Pemikiranku bahwa kursi itu ada penunggunya seperti di dalam cerita-cerita. Aku pun memberanikan diri untuk duduk di kursi itu. Semua orang yang ada dikelas memperhatikanku tapi aku tidak peduli. Aku pun duduk dikursi itu dan tak lama kursi itu terasa goyang, aku pun mulai was was dan ternyata, bruuuk. Kursi itu ambruk dan aku terjatuh bersamaan dengan kursi yang ambruk itu. Semua orang dikelas menertawaiku atas kejadian yang kualami. ternyata kursi itu tidak ada penunggunya melainkan sudah reot.

Sabtu, 04 Juni 2016

Resensi Buku : Masuki Dunia Hacker dengan C++

Juni 04, 2016 // by Unknown // No comments


Judul                         : Masuki Dunia Hacker dengan C++
Penulis                      : Ardi Nursyamsu
Penerbit                    : Jasakom
Tanggal Terbit           : Mei - 2011
Jumlah Halaman        : 273 Halaman
Kategori                   : Pemrograman
ISBN                       : ISBN 978-979-1090-47-6


Sinopsis:
Dunia hacking tidak jauh dengan dunia programming karena berbagai kegiatan hacking selalu memanfaatkan program untuk melakukannya. Bahasa pemrograman yang menjadi favorit dalam membuat program pada dunia hacker adalah bahasa C. Kita akan selalu melihat berbagai program dibuat dengan bahasa C karena bahasa ini menawarkan kemudahan dalam mengakses low level yang sangat dibutuhkan dalam dunia hacker.
Bahasa C atau C++ merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan untuk mengembangkan produk-produk hacker baik yang legal seperti open source software maupun yang ilegal seperti hacktools, trojan, keylogger, worm, virus dan sebagainya.
Menguasai bahasa C atau C++ sangatlah penting didalam dunia hacking agar dapat membuat atau paling tidak megetahui bagaimana cara kerja sesungguhnya dari program-program tersebut dan memaksimalkannya untuk kepentingan kita.
Buku ini akan menjelaskan bahasa C++ dari dasar, bagi yang tidak mengenal sama sekali bahasa C++. Pembahasannya meliputi Pemahaman syntax, type variabel, winsock, pointer, class sampai dengan cara membuat berbagai hacktools seperti keylogger, banner scan, port scanner, stealth application, dan lain sebagainya.
Hacking Tidak Hanya Sekedar Teori!  

Kelebihan buku ini adalah buku ini menjelasakan bahasa C++ dengan pembahasan dasar sehingga orang yang awam dapat mempelajarinya. Terdapat juga contoh source code aplikasi hacking yang bisa langsung dicoba serta terdapat pula materi dalam bentuk CD yang inlude dalam buku ini.
Kekurangan buku ini mungkin penjelasan source code pada contoh aplikasinya masih kurang sehingga sedikit lebih sulit dalam mempelajarinya.

Jumat, 03 Juni 2016

Harta Karun Semu

Juni 03, 2016 // by Unknown // No comments

Namaku benjamin, biasa teman-temanku memanggil ben. Pada liburan sekolah kali ini aku bersama dua orang sahabatku jaya dan kuncoro akan berlibur ke Sumatera barat yaitu kerumah nenekku.Pada hari saat tiba di rumah nenekku hal pertama yang kami lakukan adalah beristirahat karena kelelahan di perjalanan.
Sore hari tepatnya setelah adzan ashar kami pergi ke suatu tempat yaitu sebuah benteng peninggalan belanda pada saat perang dulu. Seperti biasanya benteng ini tidak terlalu ramai dan sedikit agak menakutkan dan cukup untuk membuat kami bertiga merinding karena suasana yang sepi ditambah kami berkunjung pada sore hari.
“udah hampir mau magrib nih, pulang sekarang aja meningan” ajak jaya.
“bentar jay, kita belum ketempat yang dibelakang, penasaran nih” ajak aku.
“sebentar aja ya, jangan lama-lama” ujar jaya.
Akhirnya kami pun pergi ke salah satu tempat bagian belakang benteng, suasananya pun cukup menakutkan.
Setelah kami puas melihat-lihat, kami memutuskan untuk pulang kerumah nenek.
Sekitar 30 menit akhirnya kami sampai juga dan kami beristirahat. Setelah makan malam jaya mengajak aku dan kuncoro untuk kekamar karena ada hal yang perlu dibicarakan.
“eh, dengerin nih gua ada info penting” ucap jaya.
“pas tadi keluar dari bagian belakang benteng gua nemuin kertas ini, karena penasaran jadi diambil aja” jaya memberikan kertas.
“kertas apaan nih” tanya kuncoro.
“ini kertas peta harta karun kayanya kun” jawab jaya.
“haha masa iya ada harta karun disitu” sanggah aku.
Pada kertas itu terdapat gambar peti harta karun dan gambar rute untuk menuju peti harta karun itu. Jaya pun meyakinkan kami kalau peta itu benar adanya.
Akhirnya aku memutuskan untuk mencari hal tersebut di internet. Setelah beberapa lama searching akhirnya aku menemukan informasi bahwa terdapat harta karun yang sangat banyak yang terdapat dibenteng itu. Oleh karena itu, aku pun mulai percaya dan bersemangat untuk kembali ke benteng dan mencari harta tersebut.
“bener kan gua bilang kalo peta ini beneran, kalo dapet bisa kaya mendadak kita haha” ucap jaya.
“emang kalo dapet hartanya mau dipake apaan ?” tanya ku pada jaya.
“gua mau beli mobil paling mewah didunia dan ngebangun rumah yang megahnya sampai dua hektar, kalo lu ?” jaya menanya balik.
“pengen beli semua senjata modern yang ada didunia ini trus gua nguasain dunia haha” jawab ku pada jaya.
“haduuh, lu berdua mikirnya kejauhan, belum juga dicari dan belum tentu juga dapet” sanggah kuncoro.
“yaudah besok kita mulai abis dzuhur” usul jaya.
Kami bertiga pun tidur dan pada keesokan harinya sehabis dzuhur kami bertiga berangkat menuju benteng dengan peralatan seadanya untuk mencari harta karun. Setibanya disana kami mulai pencarian.
Setelah hampir 4 jam kami mencari tapi tidak memuahkan hasil. Kami dihampiri oleh penjaga benteng yang memang dari tadi sudah menaruh rasa curiga kepada kami.
“kalian bertiga nyari apa, dari tadi saya perhatikan kaya yang nyari sesuatu” tanya penjaga benteng.
“ini pak, kami lagi nyari harta karun yang ada di peta ini” jawab jaya.
“Hahahaha” penjaga benteng tertawa.
“kenapa ketawa pak ? ada yang lucu ?” tanya kuncoro.
“kalian tuh gimana sih, mana ada harta karun disini, itu cuma mitos dan peta itu cuma properti yang tertinggal sama yang syuting disini. Kirain cari apaan haha” jawab penjaga benteng sambil tertawa.
“oalah berarti dari tadi kita nyari yang ga ada. Haduuh” keluh jaya.
“udah jay makanya jangan sok tau” ucap ku pada jaya.
“kan lu juga yang nyari informasi dari harta karun ini” jawab jaya.
Kami bertiga pun pulang kerumah nenek. Setelah sampai dirumah nenek aku memutuskan untuk kembali searching tentang harta karun tersebut dan setalah dibaca dengan seksama ternyata harta karun itu benar-benar mitos. Kami pun sedikit kecewa dan tidak bisa mewujudkan khayalan kami.
Lusa pun kami pulang ke jakarta untuk mempersiapkan diri sebelum masuk sekolah.

Kamis, 02 Juni 2016

Di Mesjid

Juni 02, 2016 // by Unknown // No comments

Kuseru saja Dia
Sehingga datang juga

Kami pun bermuka-muka.

Seterusnya Ia bernyala-nyala dalam dada.
Segala daya memadamkannya

Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda

Ini ruang
Gelanggang kami berperang

Binasa-membinasa
Satu menista lain gila.


Kawanku dan Aku

Juni 02, 2016 // by Unknown // No comments

Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat

Siapa berkata-kata…?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga

Dia bertanya jam berapa?

Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti.

KERINDUAN

Juni 02, 2016 // by Unknown // No comments

Ayah dimana engkau berada
disini aku merindukanmu
mengginginkan untuk berjumpa
merindukan akan belaianmu

Kasih sayangmu selalu ku rindu
engkau selalu hadir dimimpi
mimpi yang begitu nyata bagiku
menginginkan engkau untuk kembali

Aku selalu mengharapkan engkau hadir
menemani aku setiap hari
menemani masa pertumbuhanku ini

Aku tumbuuh menjadi besar
tanpa engkau disisiku
tanpa engkau yang menemani hari-hariku

Puisi Senja Di Pelabuhan Kecil

Juni 02, 2016 // by Unknown // No comments

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap