Model Arsitektur Client Server
Oleh:
Rifky Radityatama
(17113677)
4KA08
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informatika, Universitas Gunadarma
Abstrak
Arsitektur
client server merupakan model konektivitas dalam jaringan yang membedakan
fungsi komputer menjadi client dan server. Pada arsitektur ini sebuah komputer
ditempatkan sebagai server dimana server ini berfungsi untuk pengolahan data
dan melayani terminal – terminal yang terhubung pada sistem jaringan yang
disebut sebagai client. Dalam arsitektur client tidak dapat menjadi server,
tetapi server dapat menjadi client ( server non-dedicated) yang dimana prinsip
kerja dari server akan menunggu permintaan
client, memproses dan memberikan hasilnya kepada client sedangkan client
mengirimkan permintaan kepada server untuk diproses dan melihat hasil
prosesnya.
1. Pendahuluan
Perkembangan
teknologi informasi saat ini sangatlah cepat, dengan perkembangannya yang
sangat cepat ini kebutuhan akan informasi dari hari ke hari pun meningkat
sehingga menuntut kelancaran dan kecepatan pada distribusi informasi. Pada saat
ini client server merupakan arsitektur yang paling banyak digunakan terutama
pada perusahaan – perusahaan karena dapat membantu dalam pengolahan sebuah data
atau pengintegrasian data yang akan dikirimkan dan distribusi informasi.
Pada
client server ini terdapat model dengan konsep dan kegunaan yang berbeda. Pada
penelitian ini akan dijelaskan secara rinci tentang model client server beserta
kelebihan dan kekurangannya.
2. Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan mencari data yang sesuai dengan
topik pada website atau blog di internet. Alat yang digunakan yaitu sebuah
laptop dengan koneksi internet. Subyek penulisan ini adalah semua artikel
mengenai model client server.
3. Landasan Teori
Client
server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada
cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak yaitu pihak klien dan
pihak server. Agus Mulyanto (2009 : 41) mendefinisikan bahwa client server
merupakan arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini, dimana client dapat
melakukan proses sendiri dan ketika client meminta data maka server akan
mengirimkan data yang di minta oleh client dan kemudian proses akan dilakukan
di client.
Dalam
teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara mendistribusikan
aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah
aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah
kesatuan) yakni komponen client dan komponen server. Komponen client dijalankan
pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan
teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server,
umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen
server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya
serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima
informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan
menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.
4. Pembahasan
Client
server sendiri merupakan sebuah model dalam teknologi informasi yang merujuk
kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi kedalam dua pihak : pihak client
dan pihak server. Pada arsitektur client server ini query data ke server dapat
terlayani dengan lebih cepat karen bukan file yang ditransfer melainkan hanya
hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang perenan
penting pada arsitektur client server. Arsitektur client server dibedakan menjadi
3 model yaitu :
·
One tier
Pada
arsitektur ini semua pemrosesan dilkakuan pada mainframe. Kode aplikasi, data
dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Pada saat
komputer client dipakai untuk mengakses mainframe pemrosesan tidak akan terjadi
pada mesin ini dikarenakan mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Pada
model ini pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host.
Terdapat beberapa permasalahan pada komputasi berbasis-host yaitu semua
pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal dan jika semakin banyak user yang
mengakses host maka proses akan melambat dan jika pada sebuah perusahaan
memiliki beberapa kantor pusat maka user yang dapat mengakses mainframe adalah
yang berlokasi pada tempat itu saja.
Keuntungan arsitektur one
tier:
a. Sangat
mudah
b. Cepat
dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur one
tier :
a. Skala kecil
b. Susah diamankan
c. Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas
tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
d. Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
e. Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
·
Two tier
Pada
model ini pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client-server merupakan tipikal sebuah aplikasi two tier dengan banyak client
dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi
ditempatkan pada komputer client dan database di jalankan pada server jarak
jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database server dan
mengirimkan kembali data kepada client. Pada model ini terdiri dari tiga
komponen yang disusun menjadi dua lapisan yaitu:
a. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang
berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
b. Manajemen Proses.
c. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan
database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan model two
tier :
a. Mudah
b. Menangani Database Server secara khusus
c. Relatif lebih sederhana untuk di develop dan
diimplementasikan.
d. Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju
karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client.
Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja
server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dari
berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah
mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain
menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan
nyata dari sebagian besar aplikasi.
Kekurangan model two
tier :
a. Kurangnya skalabilitas
b. Koneksi database dijaga
c. Tidak ada keterbaharuan kode
d. Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan
transaksi skala kecil.
e. Susah di amankan.
f. Lebih mahal.
Server
database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger
(yang juga berisi aturan bisnis).
Server database
menangani :
a. Manajemen data
b. Keamanan
c. Query, trigger, prosedur tersimpan
d. Penanganan kesalahan
·
Three tier
Arsitektur
three tier merupakan inovasi dari arsitektur client server. Pada arsitektur ini
terdapat Application Server yang berdiri di antara client dan database server.
Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer,
dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Arsitektur Three
Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application.
Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya
akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan
inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah
berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan
komunikasi dengan database server.
Kendala dalam implementasi arsitektur ini biasanya pada
network bandwith karena aplikasi berbasiskan web maka Application Server selalu
mengirimkan web Application-nya ke komputer client. Jika kita memiliki banyak
client maka bandwith yang harus disediakan pun cukup besar. Untuk mengatasi
kendala ini Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya
mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model
yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi aplikasi
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
Kelebihan arsitektur three tier :
a.
Segala
sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan
pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
b.
Apabila
terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain
ikut salah
c.
Perubahan
pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang
lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
d.
Skala
besar.
e.
Keamanan
dibelakang firewall.
f.
Transfer
informasi antara web server dan server database optimal.
g. Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan
pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang
lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
h.
Penggunaan
middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk
menangani pengambilan informasi dari database.
Kekurangan arsitektur three tier :
a.
Lebih
susah untuk merancang
b.
Lebih
susah untuk mengatur
c.
Lebih
mahal
5. Kesimpulan
Arsitektur
client server membantu dalam hal pengolahan data dan distribusi informasi. Client
server dibedakan menjadi 3 model yaitu one tier, two tier dan three tier dimana
dari setiap model terdapat kelebihan dan kekurangannya serta konsep penggunaan
yang berbeda.
6. Daftar Pustaka