Pengertian Harapan
Harapan adalah keyakinan emosional pada kemungkinan
hasil positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup. Harapan
membutuhkan tingkat ketekunan yaitu percaya bahwa sesuatu itu mungkin terjadi
bahkan ketika ada indikasi sebaliknya. Rasa keyakinan dalam pengertian ini
sangat dekat dengan makna yang diberikan kepada iman.
Contoh termasuk harapan yaitu berharap untuk mendapatkan kaya, berharap seseorang yang sembuh dari penyakit, atau berharap bahwa seseorang memiliki perasaan timbal balik cinta.
Contoh termasuk harapan yaitu berharap untuk mendapatkan kaya, berharap seseorang yang sembuh dari penyakit, atau berharap bahwa seseorang memiliki perasaan timbal balik cinta.
Harapan merupakan keadaan emosional yang timbul karena adanya rasa kepercayaan pada hasil yang positif berkaitan dengan kejadian dan keadaan dalam kehidupan seseorang. Keputusasaan adalah kebalikan dari harapan. Harapan merupakan "perasaan apa yang diinginkan dapat memiliki atau dimiliki atau berharap sebuah peristiwa akan berubah untuk yang terbaik" atau tindakan " melihat ke depan untuk sesuatu dengan keyakinan keinginan yang masuk akal" atau "merasa sesuatu yang diinginkan dapat terjadi ". Definisi lain adalah "untuk menghargai keinginan dengan antisipasi", "menginginkan dengan harapan didapatkannya", atau "untuk mengharapkan dengan percaya diri".
Pengertian cita – cita
Cita-cita adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang
hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi
sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain
cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai
tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar
semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam
kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun
bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian
belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia
tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah,
mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan
seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga
ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan
bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata
keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
Cita-cita bukan hanya
terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan
hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang
banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang
bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan
menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai
keridhaan Allah.
Cita-cita bisa di
capai jika ada kemauan keras dari hidup kita, sedari kecil kita sudah di tanya
oleh orang tua kita , ingin jadi apa ketika besar nanti, apa cita-cita kamu di
masa depan, itulah kata-kata yang keluar dari mulut orang tua ataupun siapa
saja yg menanyakannya.
biasanya dari kecil
kita sudah di tuntun atau di beri motivasi untuk cita-cita kita kedepannya, dan
karena dari dukungan orang tua kita bisa berpikir luas dan logis untuk
menjalani hidup kedepannya. Tuntunan hidup dari orangtua itu adalah acuan kita
supaya bisa niat mengejar cita-cita atau tujuan hidup kita di masa depan.
Orangtua mana yang
tidak bangga melihat anaknya bahagia karena sukses menggapai cita-cita yang
diinginkannya. Karena cita-cita jika tercpai bukan hanya orang tua saja yang
bahagia, tetapi juga kehidupan keluarga kita sendiri jika sudah hidup berumah
tangga.
Jadi gapailah
cita-citamu setinggi langit, di sertai dengan usaha,kemauan keras dan doa yang
memohon untuk dikabulkan cita-cita kita.
Tantangan dalam mewujudkan harapan dan cita cita
Banyak sekali rencana
dan keinginan yang hendak kita capai. Namun sayangnya tidak semua bisa
mewujudkan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Bukan karena tidak mudah untuk
diraihnya atau diluar kemampuan kita. Tapi kebanyakan dari keinginan itu
berhenti ditengah jalan atau kasarnya gagal untuk dicapai. Ini dikarenakan
semata-mata dari kita sendiri yang sulit untuk menjaga komitmen dalam menjalankan niat terhadap yang apa yang kita
inginkan.
Padahal semua
keinginan dan resolusi itu menuntut kita untuk bersabar dalam menjalaninya.
Karena pada dasarnya semua yang kita inginkan butuh proses untuk mewujudkannya.
Tentunya resolusi yang menurut kita baik untuk dicapai, sehingga tidak sia-sia
usaha kita dalam menjalaninya.
Kalau belum apa-apa
kita sudah bosan, males atau membuat
alasan ini dan itu sebagai justifikasi atau pembenaran untuk tidak berbuat.
Maka tunggulah apa yang kita inginkan. Pelan tapi pasti akan menjauh pula dari
kita. Karena kita sendiri yang menjadikan rencana atau resolusi itu tumbang
ditengah jalan. Jadi janganlah menyalahkan orang lain, kalau kita gagal untuk
mewujudkan cita-cita atau berbagai resolusi yang kita buat. Tapi semua itu
karena ulah kita yang menganggap remeh dengan suatu proses.
Sebaliknya, selama
kita tetap menjalankan langkah-langkah terhadap apa yang kita inginkan atau
menjalani suatu proses, niscaya pelan tapi pasti keinginan atau resolusi kita
akan bisa terwujud. Karena pada dasarnya tidak ada cita-cita yang tidak mungkin
dicapai. Yup, nothing is impossible dan semuanya adalah bisa dan mungkin,
selama kita mau berusaha. Jadi prinsip saya, tak akan lari gunung dikejar.
Tinggal kita mau tidak berusaha untuk mendekati gunung itu. Paling tidak sudah lebih dekat dengan suatu keberhasilan, kalau belum bisa tercapai
secara sempurna.
Maka komitmen dan
persisten adalah kunci untuk mewujudkan apa yang menjadi resolusi kita. Tanpa
itu dilaksanakan atau kita sendiri bosan dalam mewujudkannya, maka tunggu saja
pada akhir tahun kita akan membuat resolusi yang sama lagi. Begitu seterusnya.
Jadi resolusi akan tinggal resolusi apapun bentuk resolusi kita. Lagi-lagi kita
sendiri sumber dari pelaku kegagalan itu.
Sumber :
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2292940-pengertian-harapan/
http://lifstyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/29/tantangan-dalam-mewujudkan-berbagai-resolusi-atau-cita-cita-yang-diinginkan--623481.html
http://lifstyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/29/tantangan-dalam-mewujudkan-berbagai-resolusi-atau-cita-cita-yang-diinginkan--623481.html
0 komentar:
Posting Komentar